Gerakan Ayah Teladan Indonesia Dimulai di Jawa Timur

    Gerakan Ayah Teladan Indonesia Dimulai di Jawa Timur

    Surabaya - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional  (Kemendukbangga/BKKBN)  melalui Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur (Jatim), Dra. Maria Ernawati, M.M., menjelaskan bahwa pihaknya baru saja meluncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), sebuah inisiatif penting untuk membangun kesadaran baru dalam pola asuh keluarga.

    “Kita ada momentum yang luar biasa, yang pertama adalah kick off dari kegiatan GATI. Itu kepanjangannya adalah Gerakan Ayah Teladan Indonesia. Kalau dalam bahasa Jawanya, ‘ganti’ itu artinya perhatian. Jadi bagaimana ayah bisa memperhatikan pola asuh di keluarganya, ” jelas Dra. Maria. Senin (21/4/2025).

    GATI hadir sebagai gerakan moral dan sosial yang menekankan pentingnya kehadiran serta perhatian seorang ayah dalam mendidik anak-anaknya. Tujuannya tak hanya menciptakan keluarga yang sehat secara fisik, tetapi juga kuat secara emosional dan psikologis.

    Peluncuran GATI bersamaan dengan kegiatan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi secara serentak di seluruh wilayah Jawa Timur. Program ini dilakukan di 38 kabupaten/kota, menandai keseriusan pemerintah dalam memperluas layanan kesehatan reproduksi bagi pria.

    “Saya berkesempatan tadi di Sidoarjo. Ada 14 akseptor, tapi yang bisa dilayani karena sesuatu hal terkait medis bisa 10 atau 11 orang. Target Jawa Timur untuk pelayanan KB itu 262, Insya Allah bisa untuk Jawa Timur dalam 2 hari ini, ” tutur Maria, pada Senin (21/04/2025).

    Pelayanan KB MOP ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk komunitas dan influencer yang turut serta menjadi contoh bagi masyarakat luas.

    Kehadiran staf ahli Kemendukbangga/BKKBN,  M. Shohim Haris, turut memperkuat pelaksanaan program GATI. Ia menyampaikan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan menjadi pondasi utama dalam pembangunan karakter bangsa.

    “Karena semua berasal dari seperti yang dibilang bapak menteri tadi. Kalau keluarganya bahagia, ya Indonesia Insyaallah penduduknya bahagia. Salah satunya adalah soal keterlibatan ayah itu yang harus dilakukan, ” jelas Shohim.

    Lebih lanjut, Shohim menegaskan bahwa kehadiran ayah bukan hanya secara fisik, tetapi secara emosional dan psikologis.

    “Kalau kita jarang ketemu anak, ya kita telepon. Sekarang ada video call. Jadi, tidak harus tiap hari di rumah. Tapi ada perhatian. Kedekatan itu bisa dibangun walau jarak jauh, ” lanjutnya.

    GATI bukan sekadar program formal, melainkan gerakan sosial berbasis komunitas. Melalui perluasan jaringan komunitas, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya peran ayah dalam keluarga. Program ini tidak menghakimi kondisi ayah yang bekerja di luar negeri atau luar kota, melainkan mengedukasi pentingnya koneksi emosional dan komunikasi aktif.

    “Gerakan ini penting bagi pembangunan karakter Indonesia ke depan. Ini semua dalam konteks mempersiapkan generasi emas 2045, bukan hanya secara fisik dan kesehatan, tetapi juga secara mental dan intelektual, ” pungkas Shohim.

    GATI hadir bukan untuk menghakimi peran ayah selama ini, tapi mengajak semua pihak untuk mulai bergerak dari komunitas, media sosial, hingga keluarga-keluarga kecil di seluruh pelosok negeri. Indonesia yang bahagia dimulai dari keluarga yang utuh, perhatian, dan seimbang antara peran ayah dan ibu.

    Jika Anda adalah seorang ayah, kini saatnya menjadikan perhatian sebagai bentuk cinta tertinggi untuk anak dan pasangan. Karena dari kehadiran ayah yang teladan, generasi emas 2045 bisa kita wujudkan bersama.@Red.

    Salsa

    Salsa

    Artikel Sebelumnya

    Refleksi Mendalam Prof. (HCUA) Dr. Mia Amiati...

    Artikel Berikutnya

    Peringatan Hari Kartini Tahun 2025 Perhutani...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Komitmen Keberlanjutan KAI Logistik: Penguatan Moda KA, Digitalisasi, dan Aksi Hijau
    Babinsa Koramil 02/Timika Komsos Serta Bantu Petani Rawat Tanaman Melon
    Jaksa Agung Lantik Dr. Kuntadi Sebagai Kajati Jatim
    510 Personel Gabungan Dikerahkan Cari Iptu Tomi yang Hilang Saat Kejar KKB

    Ikuti Kami